perbedaan puebi dan eyd v
Sudut Rak

11 Perbedaan PUEBI dan EYD V, Kamu Harus Tahu

Penggunaan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan adalah kelaziman bagi kita, masyarakat Indonesia. Dalam penggunaan bahasa Indonesia tulis, kita tidak akan lepas dari tata bahasa. Tata bahasa diperlukan agar kalimat yang kita tuliskan tertata dengan baik dan benar sehingga maksud tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Untuk mengetahui tata bahasa yang baik, kita perlu panduan. Sebelumnya, paduan itu berupa PUEBI. Kini Kemendikbud telah memperbarui PUEBI menjadi EYD V. EYD V ini ditetapkan sejak Agustus 2022. Akan tetapi, kalau dilihat secara sekilas seperti tidak berbeda, ya. Sebenarnya apa sih perbedaan PUEBI dan EYD V? Kalau tidak ada perbedaan mengapa harus diperbarui? Apakah hanya judulnya saja yang diperbarui? Nah, biar lebih jelas, simak uraian tentang perbedaan PUEBI dan EYD V berikut ini ya!

Perbedaan PUEBI dan EYD V

Berikut ini perbedaan PUEBI dan EYD V

1. Diakritik untuk Huruf (e)

Dalam PUEBI, terdapat tiga penjelasan tentang cara pengucapan huruf (e). Sedangkan pada EYD V hanya ada dua penjelasan tentang cara pengucapan huruf (e). Yang dihilangkan adalah cara pengucapan huruf e seperti pada kata “ember”, “pendek”, eceng gondok”, dll.

2. Penambahan Huruf Monoftong

Pada PUEBI, gabungan huruf vokal hanya huruf diftong. Dalam EYD V ada tambahan huruf monoftong. Meski sama-sama gabungan huruf vokal, akan tetapi ada perbedaan pada cara pengucapan. Huruf diftong diucapkan dengan dua suku kata. Adapun huruf monoftong jika diucapkan hanya menjadi satu suku kata seperti pada kata seudati.

3. Kata Turunan

Pada subjudul “Kata Turunan” bagian bentuk terikat ada tambahan penjelasan dalam EYD V yaitu kata yang ditulis dengan huruf miring dan mendapat bentuk terikat dirangkai dengan tanda hubung (-). Misal: anti-mainstream, pasca-reshuffle.

4. Bentuk Terikat Maha

Bentuk terikat maha telah diperbarui aturannya. Pada PUEBI, bentuk terikat maha yang diikuti kata dasar yang mengacu pada nama sifat Tuhan ditulis bersambung kecuali Esa. Akan tetapi, pada EYD V, semua bentuk terikat maha yang diikuti kata dasar atau sifat Tuhan ditulis terpisah. Misal:

  • Yang Maha Esa, Yang Maha Kuasa.

5. Pemenggalan Kata

Dalam EYD V Pada bagian pemenggalan kata terdapat tambahan penjelasan mengenai monoftong, yaitu monoftong eu tidak dipenggal. Misal:

  • ci-leun-cang
  • seu-da-ti.

Pada PUEBI penjelasan ini tidak ada.

6. Singkatan dan Akronim

Pada bagian Singkatan, EYD V menambahkan penjelasan mengenai singkatan nama dalam bentuk inisial. Singkatan nama dalam bentuk inisial ditulis tanpa titik. Misal:

  • LS – Lilis Suryaningsih
  • SDD – Sapardi Djoko Damono

7. Angka dan Bilangan

Pada PUEBI terdapat penjelasan mengenai bilangan pada awal kalimat yang aturannya ditulis dengan huruf. Akan tetapi, pada EYD V, penjelasan tersebut tidak ada. Pada EYD V, bilangan pada awal kalimat yang terdiri dari lebih dari satu kata didahului kata sebanyak, sejumlah, dan sebesar atau susunan kalimatnya diubah. Misal:

  • Sebanyak 2.500 orang peserta diundang panitia.
  • Panitia mengundang 2.500 orang peserta.

8. Kata Ganti

Pada bagian kata ganti, EYD menambahkan penjelasan mengenai kata ganti kau yang bukan bentuk terikat. Kata ganti kau yang bukan bentuk terikat ditulis terpisah dari kata lain. Misal:

  • Aku ingin kau tahu bahwa aku mencintaimu.

9. Tanda Koma

Pada EYD V, ada tambahan penjelasan mengenai tanda koma pada salam pembuka dan salam penutup. Tanda koma digunakan setelah salam pembuka, salam penutup, dan nama jabatan yang menandatangani surat. Misal:

  • Dengan hormat,
  • Hormat kami,
  • Kepala Badan,

10. Tanda Titik Koma

Ada tambahan penjelasan mengenai tanda titik koma di EYD V yang tidak dijelaskan di PUEBI. Tanda titik koma digunakan untuk meisahkan sumber-sumber kutipan. Misal:

  • Kasus perencanaan bahasa di Indonesia dianggap sebagai salah satu yang paling berhasil (Fishman, 1974; Moeliono, 1985; Samuel, 2008; Wardhaugh dan Fuller, 2015).

11. Tanda Titik Dua

Pada EYD V ada tambahan penjelasan mengenai tanda titik dua yaitu tanda titik dua bisa digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu. Misal:

  • Pukul 23:23:23 (pukul 23 lewat 23 menit 23 detik)
  • 00:30:59 (30 menit, 59 detik)

Demikian sebelas perbedaan PUEBI dan EYD yang bisa kubagikan. Kalau ada kesalahan atau  perbedaan yang belum tercatat di tulisan ini bisa dikoreksi lewat komentar ya! Kalau ada pertanyaan juga silakan ditulis di kolom komentar.

Terkait: 6 Alasan Orang Membaca Buku yang Sama Berulang kali

Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Semoga harimu menyenangkan.

3 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *