karakter orang introver
nonfiksi,  ulasan

Mengenal Karakter Orang Introver dari Buku Ada Apa dengan Introver

Ketika mendengar kata introver, apa yang ada di pikiranmu? Atau tidak berpikir apa-apa? Hehe.

Introver. Selama ini kita mengenalnya dengan istilah introvert. Ada tambahan “t” di belakangnya. Kata tersebut adalah bentuk dalam bahasa Inggris. Introver adalah bentuk bahasa Indonesia dari introvert. Karena buku Ada Apa dengan Introver ini murni bahasa Indonesia, maka istilahnya pun juga mengguanakan bahasa Indonesia. Akan tetapi, setelah saya telusuri, kata “introvert” ada di KKBI. Bukankah itu berarti introvert juga bahasa Indonesia? Oke, aku tidak ingin berpusing-pusing memikirkan istilah tersebut. Ada yang lebih penting dari istilah itu sendiri, yaitu apalagi kalau bukan isi buku ini. Sebelum kita masuk ke isinya, aku ingin bertanya. Sudahkah kamu mengenal karakter orang introver? Kamu sendiri introver atau ekstrover? Atau masih bingung karena belum begitu paham? Tenang saja. Buku ini akan mengajak kita untuk mengenal karakter orang introver dengan santai dan ringan.

Identitas Buku

Judul: Ada Apa dengan Introver

Pengarang: Rani Agias Fitri

Penerbit: Literati

Tahun terbit: 2016 (cetakan 1)

Ukuran buku: 224 hlm. / 19 cm

ISBN: 9786028740579

Buku ini kubeli dan kubaca pada masa awal aku mengenal istilah introvert dan ekstrovert. Yang kemudian dalam bahasa Indonesia disebut introver dan ekstrover. Sayangnya, wawasanku tentang introver saat itu lebih kepada stigma yang menganggap bahwa introver adalah kepribadian yang tertutup, terlalu banyak berpikir, terlalu teoritis, tidak pandai bergaul, individualis, dan tidak bisa memimpin. Aku pun menganggap introver adalah sebagai kepribadian yang negatif. Oleh karena itu, aku tidak boleh menjadi orang introver. Aku harus menjadi orang ekstrover. Begitu batinku berkata saat itu.

Suatu hari ketika aku bekunjung ke sebuah toko buku yang cukup legendaris di Yogyakarta, aku menemukan buku ini. Aku menemukan buku ini bukan sebuah ketidaksengajaan. Aku sengaja mengunjungi pojok psikologi. Memang saat itu aku sedang ingin membaca buku tentang psikologi. Tapi aku ingin buku yang ringan dibaca. Akhirnya aku melihat buku berjudul Ada Apa dengan Introver ini. Kuambil, kulihat-lihat, dan kubaca bagian belakangnya. Wah, ada beberapa testimoni. Hmm, sepertinya bagus, ya. Judulnya juga cukup membuatku penasaran. Harganya lupa, tapi sepertinya dompet masih aman. Oke, fiks! Buku ini kubeli. Jadilah buku ini ada di tanganku.

Baca juga: Review Buku Seni Hidup Minimalis-Francine Jay

Setelah membaca buku ini, aku menjadi tahu bahwa introver tak seburuk yang aku pikirkan. Aku saja yang tidak mengenal karakter orang introver dengan benar. Ada banyak kelebihan yang dimiliki orang introver, yang mungkin tidak ada pada orang ekstover. Introver dan ekstrover memang dua kepribadian yang bertolak belakang. Akan tetapi, tidak ada yang lebih superior maupun inferior di antara kedua kepribadian itu. Ekstrover ingin mengalami banyak hal, sedangkan introver ingin mengetahui banyak hal. Ekstrover cenderung mengarah kepada ingin melakukan, sedangkan introver cenderung mengarah kepada ingin memahami. Ekstrover mendapatkan energi dari luar dirinya, sehingga ia senang bertemu dengan banyak orang. Sedangkan ekstrover mendapatkan energi dari dalam dirinya sendiri. Ia tidak perlu keluar dan berinteraksi dengan banyak orang untuk mendapatkan energi. Ia justru akan lelah jika terlalu lama berinteraksi dengan banyak orang. Ia perlu menyendiri untuk mengembalikan dirinya. Itu yang membuat introver terkesan sebagai pribadi yang penyendiri.

Masih banyak pembahasan menarik terkait introver, dan perbedaannya dengan ekstrover. Mulai dari definisi introver itu sendiri, perbedaan introver dan ekstrover, mitos tentang introver, sisi negatif introver, sisi positif introver, bagaimana introver berinteraksi, hingga tips untuk para introver. Pada bagian akhir buku ini ada semacam tes untuk mendeteksi apakah kita ini termasuk introver atau ekstrover.

Buku ini bahasanya ringan, seperti bahasa sehari-hari, mudah dipahami, sehingga menyenangkan untuk dibaca dan tidak terkesan teoritis. Ada beberapa ilustrasi dan komik yang akan memudahkan pembaca mendapatkan gambaran tentang topik  dan subtopik yang sedang dibahas dalam buku ini. Buku ini berukuran sedang, lebih kecil dari ukuran standar buku pada umumnya, tapi juga tidak terlalu kecil sehingga mudah dibawa. Buku ini cocok untuk kamu yang merasa introver, yang ingin tahu tentang introver, atau orang ekstrover sekalipun, untuk menambah wawasan agar lebih bisa memahami introver. Buku ini cocok untuk menjadi teman perjalanan atau teman mengopi, baik di rumah atau di kafe kopi. Kalau di warung kopi sepertinya susah, karena biasanya banyak obrolan dengan pengunjung yang lain maupun dengan penjualnya, hehe.

Ciao!

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *