rekomendasi buku-buku bagus 2022
Sudut Rak

Rekomendasi Buku-Buku Bagus 2022 Berdasarkan yang Kubaca

Rekomendasi Buku-Buku Bagus 2022 – Seperti beberapa pembaca buku lain, awal tahun adalah waktunya merekap bacaan selama setahun sebelumnya. Karena sekarang adalah 2023, maka aku akan merekap bacaan tahun 2022. Biasanya sih, rekap satu tahun dimunculkan pada hari-hari pertama tahun baru. Rekap ini agak terlambat karena baru muncul saat sudah masuk pertengahan Januari.

Selama 2022 kemarin, teman-teman sudah baca buku apa saja? Buku yang kubaca sepanjang 2022 tidak terlalu banyak. Namun ada beberapa buku yang cukup mengesankan. Beberapa buku tersebut menurutku cukup bagus sehingga cocok untuk direkomendasikan kepada teman-teman. Buku-buku yang kurekomendasikan di sini tentu saja yang sudah selesai kubaca ya, teman-teman. Apa saja buku-buku tersebut?

Rekomendasi Buku-Buku Bagus 2022

Berikut ini rekomendasi buku-buku bagus 2022 berdasarkan yang kubaca. Nomor tidak menunjukkan peringkat.

1. Petualangan Jack dan Piggy Natal (The Christmass Pig) – J.K. Rowling

The Christmas Pig atau Petualangan Jack dan Piggy Natal adalah buku cerita anak karya J.K. Rowling. Genrenya masih sama dengan Harry Potter, fantasi. Meski buku ini adalah cerita anak, buku ini juga cocok dibaca oleh orang dewasa. Buku ini menceritakan tentang Jack dan Piggy Natal, boneka babi baru milik Jack, mencari Sp, boneka babi lama Jack, yang hilang. Mereka berdua harus berpetualang ke tempat tempat Sang Penghilang, tempat benda-benda yang hilang berada. Petualangan Jack dan Piggy Natal sangat seru dan mengangkan. Kita juga akan mendapatkan banyak pelajaran kehidupan dari buku ini. Bagi teman-teman yang menyukai cerita petualangan atau fantasi, buku ini cocok untukmu. Ulasan lebih lengkap bisa dibaca di sini.

2. Little Men – Louisa May Alcott

Little Men merupakan sequel dari Little Women. Kalau diurutkan, Little Men adalah buku ketiga. Cerita tidak lagi berfokus pada gadis-gadis March. Mereka sudah berkeluarga dan mempunyai anak. Nah, anak-anak mereka dan teman-temannyalah yang memainkan peran dalam cerita ini. Little Men bercerita tentang dua belas anak laki-laki yang tinggal di asrama sekaligus sekolah milik Mrs. Bhaer atao Jo March. Sekolah tersebut adalah sekolah untuk anak-anak yang tidak mampu, bahkan sebagian adalah anak terlantar dan liar. Mrs. Bhaer dan Mr. Bhaer ingin mewujudkan sekolah yang menyenangkan, tidak memaksakakan siswa untuk mampu dalam segala hal, tetapi lebih fokus pada potensi mereka masing-masing. Ia ingin menciptakan pendidikan yang peduli pada bakat dan karakter anak didiknya. Kegiatan-kegiatan di sekolah tersebut sangat menyenangkan, seru, dan tidak membosankan meski banyak masalah datang menghampiri. Ulasan selengkapnya bisa dibaca di sini. Buku ini cocok untuk teman-teman yang menyukai topik pendidikan, cerita bildungsroman, atau sastra klasik. Buku ini juga memberikan banyak pelajaran hidup dan nilai-nilai pola asuh yang bagus.

3. Perempuan Kelabu – Elizabeth Gazkell

Kalau dua cerita sebelumnya adalah novel, cerita kali ini adalah kumpulan cerpen. Ada empat cerpen dalam antologi cerpen klasik Eropa ini. Pertama adalah Perempuan Kelabu, yang kedua adalah Tiga Era dari Libbie Marsh, yang ketiga yaitu Masalah Bessy di Rumah, dan yang keempat adalah Penghilangan. Perempuan Kelabu menceritakan tentang seorang perempuan dari kalangan biasa (Anna) yang menikahi seorang lelaki bangsawan. Lelaki tersebut tampak baik. Ternyata sisi gelap suaminya baru tersingkap saat mereka menikah. Semenjak menikah, Anna bagai berada di penjara meskipun ia tingal di istana. Ia tidak boleh bertemu dengan keluarganya. Surat-surat dari keluarganya tak pernah sampai ke tangannya. Ia tidak boleh keluar ruangan selain kamarnya. Hingga suatu hari ia menemukan jalan untuk kabur. Ia pergi menuju kamar yang ia duga sebagai kamar suaminya. Di sana ia menemukan surat-surat keluarganya yang tak pernah sampai kepadanya. Saat itu tiba-tiba ia dikejutkan oleh sesosok mayat yang dijatuhkan ke kamar tersebuat. Sejak saat itu ia tahu kalau suaminya seorang pembunuh. Anna lalu kabur dari istananya. Ia berusaha menyamar agar tak ketahuan oleh suaminya hingga rambutnya menjadi berwarna kelabu dan tak dikenali lagi. Membaca cerita ini akan menambah pandangan kita tentang kultur sosial masyarakat Eropa yang unik pada masa tersebut. Selain itu, ada tiga cerpen lainnya yang juga menarik untuk dibaca. Ulasan lebih lengkapnya bisa dibaca di sini.

4. Pride and Prejudice – Jane Austen

Kamu harus berkenalan dengan Elizabeth Bennet dan Mr. Darcy. Kenapa? Karakter mereka sangat menarik. Elizabeth sebagai orang dari keluarga biasa yang cerdas, ceria, percaya diri, dan tahu cara membawa diri. Namun di sisi lain ia juga cuek dengan sikap keluarganya yang kadang memalukan. Sementara itu, Mr. Darcy adalah seorang bangsawan kaya raya yang tampak angkuh, kikuk, dan terkesan hanya peduli dengan orang-orang yang dianggap sederajat dengannya. Akan tetapi, ada alasan dibalik sikapnya yang tampak tidak menyenangkan di mata keluarga Bennet. Karakter-karakter dalam novel ini memberikan kita pandangan bagaimana cara orang-orang pada era Victoria berinteraksi sosial. Buku karya Jane Austen ini memotret bagaimana pernikahan adalah sebuah kebanggaan dan sarana untuk mengubah nasib anak perempuan. Novel ini juga cocok bagi teman-teman yang menyukai romance klasik. Ulasan selengkapnya bisa dibaca di sini.

5. Perempuan  – Mochtar Lubis

Perempuan adalah sebuah kumpulan cerpen karya seorang sastrawan dan jurnalis Indonesia, Mochtar Lubis. Kumcer ini cerita-ceritanya sangat out of the box. Sebagian besar ceritanya berlatar masa kolonialisme Jepang. Beberapa tokoh-tokoh dalam cerpen ini adalah orang yang memiliki hubungan dengan negara lain, entah urusan pekerjaan, pernikahan, bagian dari tugas negara, hingga masalah pertemanan yang tak kunjung usai.

6. The Fault in Our Stars – John Green

Penggemar teenlit angkat tangan! Novel satu ini bisa dikategorikan sebagai teenlit atau young adult (remaja dewasa). Cerita ini ringan tapi mendalam. Meski menceritakan tentang bagaimana penderita kanker menjalani hari-harinya, cerita ini tak melulu berisi kesedihan dan penderitaan. Novel ini juga tidak menceramahi pembaca untuk terus bersemangat menjalani hidup, selalu bersyukur, atau nasehat-nasehat yang biasanya disampaikan kepada orang-orang yang dianggap menderita. Kanker atau tidak kanker, manusia tetap akan mati. Tokoh-tokoh di sini hanya ingin menjalani hidup seapa adanya mungkin, tanpa dibuat-buat selalu sedih dan berusaha menerima takdir dengan penuh dramatis. Buat kamu yang lelah dengan tuntutan hidup, perlu motivasi hidup tanpa terkesan diceramahi, kamu bisa baca buku ini. Ulasannya bisa dibaca di sini.

7. Gadis Kretek – Ratih Kumala

“Perempuan kok merokok!”

Memang kadang merokok diasosiasikan sebagai keliaran dan kebinalan bagi perempuan, tapi kenormalan bagi perempuan. Tetapi bukan itu point cerita ini. Perempuan di novel ini tidak hanya merokok, tapi juga jadi juragan pabrik rokok. Tidak tanggung-tanggung, rokok produksinya telah melanglang buana sampai ke luar kota. Rokoknya memiliki cita rasa yang berbeda dari rokok lainnya. Rokok pula yang mempertemukan Dasiyah, sang Gadis Kretek, dengan Soeradja, sang kekasihnya, yang kemudian turut membuat usaha rokok. Soeradja digadang-gadang untuk menjadi suami sekaligus rekan yang baik untuk mengembangkan bisnis rokok setelah menikah nanti. Akan tetapi, ternyata hidup tak pernah semulus kulit bayi. Pergolakan politik turut mengorbankan cinta mereka. Soeradja dianggap menjadi bagian dari PKI hanya karena rokok produksinya menggunakan simbol palu arit, dan modalnya berasal dari PKI. Meski Soeradja bukan bagian dari PKI, ia diburu aparat. Dasiyah dan keluarganya yang memiliki hubungan dengan Soeradja juga ikut kena imbasnya. Usahanya rokoknya terancam dilarang produksi. Untuk kelanjutannya bisa teman-teman baca sendiri di bukunya. Gadis kretek sarat akan sejarah, perjalanan industri kretek, budaya Jawa, hingga romansa dibalik pembuatan rokok. Lewat tokoh Dasiyah, Gadis kretek juga mematahkan stigma tentang anak perempuan yang tidak bisa memimpin dan mengambil keputusan sendiri. Buat teman-teman yang menyukai fiksi sejarah, romansa sejarah, dan sastra feminis, buku ini bisa kamu tambahkan ke dalam daftar bacaanmu. Ulasan selengkapnya bisa dibaca di sini.

8. Animal Farm – George Orwell

Tipis tapi bikin meringis. Kurang lebih begitulah gambaran dari buku Animal Farm karya George Orwell ini. Novel ini hanya 142 halaman tetapi mampu merangkum permasalahan yang cukup kompleks. Memangnya apa permasalahan ceritanya? Cerita ini merupakan kritik terhadap kekuasaan totaliter Stalin. Akan tetapi, menurutku kritik ini bisa ditujukan pada pemerintahan manapun yang otoriter, diktator, totaliter, dan kapitalis. Kalau kamu membaca cerita ini, kamu pasti akan merasa kalau kita juga pernah punya pemerintah seperti model tokoh Napoleon dan jajarannya. Meski buku ini berbicata tentang kritik pemerintahan, kamu tidak perlu khawatir buku ini akan terasa berat. Buku ini dikemas seperti fabel, tapi bukan fabel. Tokoh-tokohnya adalah binatang. Pemilihan karakter binatang dalam novel ini juga pas sekali untuk menyimbolkan karakter tokoh tertentu. Misal, tokoh babi digambarkan sebagai pemimpin yang semena-mena dan hanya mementingkan golongannya sendiri. Anjing yang biasanya digunakan sebagai hewan pelacak dan pemburu dijadikan tangan kanan babi yang akan membungkam siapapun yang berani menentang atau sekedar mengkritik pemerintah. Ada juga pasukan biri-biri yang selalu diperalat untuk mendukung kebijakan pemerintah meski kebijakan tersebut tidak bijak. Pokokya, kalian harus baca buku keren ini. Ulasan lengkapnya bisa dibaca di sini.

9. Cinta Terakhir Baba Dunja – Alina Bronsky

Sama seperti sebelumnya, buku ini juga tipis, 160 halaman. Cinta terakhir Baba Dunja adalah sebuah novela karya Alina Bronsky, penulis German kelahiran Rusia. Buku ini menceritakan kehidupan lansia yang bernama Baba Dunja di desa yang terkena dampak bencana radiasi nuklir. Bisa teman-teman bayangkan, bagaimana hidup di zona rawan kematian, dan hal itu dilakukan oleh lansia. Karakter khas lansia yang tak ingin meninggalkan kampung halamannya, tak ingin merepotkan anaknya, selalu menyayangi cucunya, dan tak peduli lagi pada ambisi duniawi, terdeskripsi dengan jelas dalam novel ini. Novel ini cocok untuk teman-teman yang menyukai cerita heart warming tapi bahasanya lugas. Buku ini juga cocok untuk teman-teman yang menyukai gaya hidup slow living. Kehidupan sehari-hari Baba Dunja di desanya sangat menarik untuk disimak dan diimajinasikan. Ulasan selengkapnya bisa dibaca di sini.

Oke, teman-teman. Sekian rekomendasi buku-buku bagus 2022. Dari buku-buku di atas, yang mana yang belum pernah teman-teman baca? Kalau teman-teman punya rekomendasi buku-buku bagus di 2022, boleh dong dibagikan di komentar.

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *