rekomendasi buku ilustrasi anak
Sudut Rak

6 Rekomendasi Buku Ilustrasi Anak di Ipusnas

Rekomendasi Buku Ilustrasi Anak di Ipusnas – Kita mungkin tidak asing dengan kalimat “Satu gambar mewakili seribu kata”. Kalimat itu memang bukan bualan semata. Salah seorang seniman bahkan pernah ditanya oleh seseorang mengenai maksud dari lukisannya. Seniman itu pun menjawab kalau ia bisa menjelaskannya, tentu saja ia akan membuat esai, bukan membuat lukisan. Jadi, sebuah gambar bisa jadi multitafsir, tergantung siapa yang menilainya.

Gambar merupakan salah satu media visual dalam pembelajaran. Dengan adanya gambar, anak-anak akan lebih mudah memahami materi pelajaran. Media visual juga membuat materi belajar menjadi lebih menarik. Pada umumnya, anak-anak lebih menyukai gambar dibanding tulisan. Sepertinya hal ini dipahami oleh banyak pengarang cerita anak. Dibuatlah cerita anak tanpa banyak kata, tetapi disampaikan lewat ilustrasi.

Buku ilustrasi ada yang ditujukan untuk untuk dewasa ada pula untuk anak-anak. Keduanya sama-sama didominasi oleh gambar. Yang membedakan adalah isi ceritanya. Karena isi ceritanya berbeda, maka tema ilustrasinya pun juga berbeda.

Biasanya buku ilustrasi bermaterial kertas tebal. Kita juga mungkin perlu menimbang-nimbang ilustrasi dan cerita apa yang disukai oleh anak-anak. Jika ingin lihat-lihat dulu, kita bisa membacanya di Ipusnas. Kalau teman-teman belum tahu cara pinjamnya bisa baca tutorial di tautan ini. Di Ipusnas ada banyak buku ilustrasi yang lucu-lucu dan cocok untuk anak-anak dari berbagai usia. Buku ilustrasi yang dimaksud di sini adalah buku yang isinya lebih dominan ilustrasinya daripada tulisannya.

Lalu apa saja buku ilustrasi anak yang ada di Ipusnas?

Rekomendasi Buku Ilustrasi Anak di Ipusnas

1. I Belog

rekomendasi buku ilustrasi anak i belog

I Belog merupakan cerita rakyat Bali yang cukup populer. Yos dan Dewi Tri Kusumah membuat ilustrasi untuk I Belog dan diterbitkan dalam bentuk buku oleh penerbit Kanisius. Belog dalam bahasa Bali artinya bodoh. I Belog digambarkan sebagai bocah laki-laki gendut yang memakai sarung dan ikat kepala khas Bali. Pada suatu hari, I Belog disuruh Ibunya untuk membeli beberapa ayam, telur, dan beras untuk keperluan pesta desa. I Belog selalu mengingat-ingat pesanan Ibunya. Setelah ia mendapatkan semuanya, ia kembali pulang. Di tengah perjalanan, I Belog mendapat masalah. Ia tersandung dan belanjaannya tumpah satu demi satu. Tetapi I Belog punya ide agar ia tetap bisa membawa pulang pesanan Ibunya. Seperti apa ide I Belog? Apakah ia berhasil? Atau malah semakin runyam?

I Belog tinggal di sebuah desa. Nuansa pedesaan yang penuh dengan tradisi dan suasana pasar yang riuh tergambar dengan jelas dalam ilustrasi ini. Buku ilustrasi ini juga membuat kita lebih mengenal cerita rakyat nusantara.

2. Hangatnya Sop Konro

Hangatnya Sop Konro merupakan buku ilustrasi anak yang ditulis oleh Fi Fadila dan diilustrasikan oleh Daniel Calvin. Hangatnya Sop Konro menceritakan tentang Ozan yang masih pemulihan dari sakit sehingga makan apapun tidak enak. Padahal ia perlu makan agar cepat sembuh. Ozan lalu menemukan resep sop konro di majalah anak miliknya. Sop itu tampak lezat. Ibunya lalu menawarinya untuk membuatkannya sop tersebut. Kebetulan bahan-bahan ada di rumah. Setelah sop masak, Ozan pun memakan sop tersebut. Apakah Ozan bisa memakannya? Atau tetap terasa pahit seperti biasanya?

Buku ini mengajak pembaca, khususnya anak-anak untuk mengenal kuliner nusantara. Sop Konro merupakan masakan khas Makassar. Ilustrasinya juga lucu, modelnya seperti Madcat. Sampul buku ini juga estetik. Cocok untuk dikoleksi di rumah dan jadi bahan bacaan anak-anak maupun orang tuanya yang sedang lelah dengan tuntutan hidup orang dewasa.

3. Pinkalicious

Awalnya kukira Pinkalicious adalah buku cerita yang lebih didominasi oleh tulisan. Ternyata sama seperti buku ilustrasi yang lain. Jika dua buku sebelumnya adalah buku ilustrasi lokal, Pinkalicious adalah buku ilustrasi anak tejemahan. Buku ini dikarang oleh Victoria Kann dan Elizabeth Kann asal New York. Meski beberapa terjemahan menjadikan cerita terasa agak kaku, tetapi ilustrasi di buku ini lucu-lucu. Pinkalicious bercerita tentang seorang gadis kecil yang menyukai kue mangkuk berwarna pink. Ia telah memakan banyak kue mangkuk tersebut. Akhirnya ibunya melarangnya untuk memakannya lagi. Akan tetapi, gadis itu tidak sanggup menahan diri. Ia tetap bandel dan memakan kue mangkuk. Lalu apa yang terjadi? Tubuhnya menjadi berwarna pink seperti kue mangkuk yang ia makan. Apa yang terjadi selanjutnya? Bagaimana ia menjalanai hari-hari dengan tubuh yang berwarna pink? Silakan dibaca langsung di bukunya. Buku ini cocok untuk anak-anak yang menyukai warna pink.

4. AvoCat

Avocat. Gabungan dari kata Avocado dan Cat. Oleh karena itu, tidak heran kalau sampulnya bergambar kucing yang berwarna hijau dan bentuknya seperti alpukat. AvoCat merupakan buku ilustrasi bilingual. Diceritakan dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Buku ilustrasi anak yang dikarang oleh Mimi Batho ini menyisipkan pesan moral tentang persahabatan, kebersihan, hidup sehat, kedisiplinan, dan kepedulian. Pembaca akan dikenalkan dengan Vo, si kucing alpukat dan teman-temannya; Ban si Banteng, MM si monyet mangga, dan Panda. Dua bahasa yang digunakan dalam buku ilustrasi ini juga bisa membantu pembaca kecil untuk belajar bahasa Inggris.

Gruffalo

  • Penulis: Julia Donaldson
  • Ilustrasi: Axel Scheffler

Gruffalo merupakan buku ilustrasi anak terjemahan. Judul aslinya The Gruffalo. Buku ini lalu diterjemahkan oleh Ahmad Sukron dan diterbitkan oleh penerbit Ufuk Kecil. Gruffalo menceritakan tentang seekor tikus yang selalu mengatakan kepada binatang-binatang yang ingin memangsanya, kalau ia memilki teman bernama Grufffalo. Gruffalo sering makan bersamanya. Gruffalo memiliki taring dan tanduk yang panjang, cakar tajam, lutut menonjol, bertubuh besar, dan memiliki duri di punggungnya. Apakah makhluk seperti Gruffalo benar-benar ada? Atau hanya akal-aklan tikus saja untuk menakut-nakuti bintanang lain?

Endingnya menarik sekali. Ilustrasi buku ini bagus dan lucu. Seperti gabungan antara kartun dan negeri dongeng. Lukisan hutan dan hewan-hewannya sangat indah dan sangat cocok untuk anak-anak. Buat anak-anak yang hobi menggambar dan mewarnai, buku ini bisa jadi inspirasi untuk membuat lukisan bertema pemandangan dan alam. Sayang sekali Gruffalo yang kubaca di Ipusnas beberapa halamannya terbalik. Kalau teman-teman mau membeli yang versi cetak jangan lupa cek dulu ya halamannya.

Splat Si Kucing

Cat lovers angkat tangan!

Splat Si Kucing ditulis dan diilustrasikan oleh Rob Scotton sekaligus. Splat si Kucing berjudul asli “Splat The Cat” yang kemudian diterjemahkan oleh Gantina Sari dan Ahmad Sukron ke dalam bahasa Indonesia. Splat adalah nama seekor kucing hitam. Buku ini menceritakan bagaimana Splat menghadapi hari pertama masuk sekolah kucing. Sekolah kucing mengajarkan budi pekerti yang harus dimiliki oleh para kucing. Tidak hanya manusia saja yang harus belajar budi pekerti, kucing juga. Akan tetapi, pesan-pesan di buku ini tetap humanis kok. Pelajaran di sekolah kucing dan teman-teman baru Splat yang lucu dan jenaka bisa teman-teman baca langsung di bukunya. Ilustrasi dalam buku ini seperti gabungan dari 2D dan 3D. Buku ini cocok untuk anak-anak yang mulai masuk sekolah atau anak-anak yang menyukai kucing.

Demikianlah rekomendasi buku ilustrasi anak yang ada di Ipusnas. Kalau teman-teman punya rekomendasi buku ilustrasi anak-anak di Ipusnas yang belum tercantum, bisa dibagikan di komentar ya.

Sampai jumpa di tulisan berikutnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *