Review Buku Tales From The Arabian Sahara terjemahan Indonesia
Buku Tales From The Arabian Sahara merupakan buku kumpulan cerita karya Arif Khudairi. Adapun buku Tales From The Arabian Sahara yang kuulas ini adalah buku yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Nurul Afifah dan Farihatul Husniyah.
Sesuai dengan judulnya, Tales From The Arabian Sahara, buku ini menyajikan cerita berlatar tanah Arab atau Timur Tengah. Secara fisik, buku ini memang tidak setebal buku-buku bacaan yang lain. Akan tetapi 142 halaman dalam buku ini mampu memberikan gambaran kepada pembaca mengenai kehidupan sosial masyarakat Arab. Tokoh-tokoh dalam buku ini sebagian besar adalah tokoh nyata. Perihal peristiwa cerita ini nyata atau fiktif, ini perlu riset lebih jauh. Cerita-cerita dalam buku ini tidak menyebutkan latar waktu secara eksplisit. Akan tetapi jika dilihat dari tokoh-tokoh dalam cerita, maka pembaca bisa menebak kalau latar waktu cerita ini adalah Arab pada masa Pra Islam hingga masa pemerintahan para khalifah.
Pada masa pra Islam misal ada cerita-cerita tentang kehidupan glamor para raja- raja dan penghuni istananya. Juga kehidupan masyarakat Arab yang sering terjadi persaingan antar kabilah yang berujung konflik berdarah. Akan tetapi ada juga kisah tentang orang-orang Arab yang suka menolong dan raja yang dermawan. Pada masa setelah Islam, misal kisah khalifah Umar yang berjalan-jalan di tengah malam untuk melihat-lihat keadaan rakatnya. Semua kisah dalam kumpulan cerita ini selalu memberikan pelajaran hidup kepada pembacanya tanpa terkesan menggurui. Pelajaran tersebut disampaikan secara tersirat lewat kisah-kisah ini.
Buku merupakan bacaan yang ringan tapi penuh dengan pelajaran. Bagi mereka yang sedang menumbuhkan minat baca, buku ini bisa jadi pilihan bacaan. buku ini juga bisa menjadi hiburan bagi orang-orang yang tidak begitu gemar membaca tapi ingin memperkaya diri dengan literasi. Terjemahan buku ini juga enak dibaca dan luwes khas gaya bahasa dongeng Arab. Fisik buku ini yang tipis dan ringan memudahkan pembaca untuk membawa buku ini ketika bepergian.
Ada kutipan menarik yang ada dalam buku ini:
“Sebuah jubah, tuanku, hanya dipuji di tangan saudagar. Dipakai oleh raja dan meghiasi wajah raja, namun mataku tetap terpaku pada raja itu sendiri bukan pada jubah.” (hlm. 88).